Sabtu, 31 Maret 2012

TAFSIR SURAH AL-BAQARAH, Ayat 1- 10, Oleh: Ardan Lelemappuji, S.HI


TAFSIR SURAH AL-BAQARAH
AYAT 1 – 10
Oleh : Ardan Lelemappuji, S.HI

A.     TERJEMAH
1.      Alif laam miin.
2.      Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; sebagai petunjuk bagi mereka yang bertakwa,
3.      (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.
4.      Dan mereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.
5.      Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.
6.      Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.
7.      Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.
8.      Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian,” padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.
9.      Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, namun mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar.
10.  Dalam hati mereka terdapat penyakit, lalu Allah menambah penyakit mereka. Bagi mereka siksa yang menyakitkan, disebabkan mereka berdusta.

KEIMANAN DAN IKHLAS BERAMAL


KEIMANAN DAN IKHLAS BERAMAL
Oleh : Ardan Lelemappuji, S.Hi

1.        Hubungan Iman, Islam, Ihsan dan Hari Kiamat (L.M: 9)
حَدِيْثُ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ النَّبِيُ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَارِزًا يَوْمًا لِلنَّاسِ فَأَتاَهُ رَجُلٌ فَقَالَ: مَااْلإِيْمَانُ؟ قَالَ: اْلإِيْمَانُ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَبِلِقَائَهِ وَبِرُسُلِهِ وَتُؤْمِنَ بِالْبَعْثِ، قَالَ: مَاْلإِسْلاَمُ؟ قَالَ: اْلإِسْلاَمُ أَنْ تَعْبُدَ الله وَلاَ تُشْرِكَ بِهِ وَتُقِيْمُ الصَّلاَةَ وَتُؤَدِّيَ الزَّكَاةَ اْلمَفْرُوْضَةَ وَتَصُوْمُ رَمَضَانَ. قَالَ مَالْإِحْسَانُ؟ قَالَ: أَنْ تَعْبُدَ الله كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ. قَالَ: مَتىَ السَّاعَةُ؟ قَالَ: مَالْمَسْئُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ، وَسَأُخْبِرُكَ عَنْ أَشْرَاطِهَا، إِذَا وَلَدَتِ اْلأَمَةُ رَبَّهَا، وَإِذَاتَطَاوَلَ رُعَاةُ اْلإِبِلِ اْلبَهْمُ فِى الْبُنْيَانِ، فِى خَمْسٍ لاَيَعْلَمُهَنَّ إِلاّ الله. ثُمَّ تَلاَ النَّبِيُّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الله عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ، (الآية...) ثُمَّ أَدْبَرَ. فَقَالَ: رُدُّوْهُ، فَلَمْ يَرَوْا شَيْأً. فَقَالَ: هَذَا جِبْرِيْلُ جَاءَ يُعَلِّمُ النَّاسَ دِيْنَهُمْ. (رواه البخارى)
Artinya:
Hadis Abu Hurairah r.a. ia berkata: “pada suatu hari Nabi Saw berada di tengah-tengah para sahabat, lalu ada seseorang datang kepada beliau lantas bertanya: Apakah Iman itu? Beliau menjawab: Iman adalah kamu percaya kepada Allah dan malaikayNya, percaya dengan adanya pertemuan denganNya, dan dengan adanya rasul-rasulNya, dan kamu percaya dengan adanya hari kebangitan (setelah mati). Ia bertanya: Apakah Islam itu? Beliau menjawab: Islam yaitu kamu menyembah kepada Allah dan tidak mempersekutukanNya, mendirikan shalat, menunaikan zakat yang diwajibkan dan berpuasa pada bulan Ramadhan. Ia bertanya: Apakah ihsan itu? Beliau menjawab: kamu menyenbah Allah seakan-akan kamu melihatNya dan jika kamu tidak melihatNya maka (berkeyakinanlah) bahwa sesungguhnya Allah melihat kamu. Ia bertanya: kapan hari kiamat itu? Beliau menjawab: orang yang ditanya tentang hari kiamat itu tidak lebih tahu dari pada orang yang bertanya. Akan tetapi aku akan memberitahukan kepadamu tentang tanda-tandanya yaitu apabila seorang budak perempuan melahirkan tuannya, apabila pengembala unta dan ternak berlomba-lomba dalam bangunan; dalam lima hal tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah. Kemudian Nabi saw. Membaca ayat (yang artinya): “sesungguhnya Allah, hanya pada sisinya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat dan Dialah yang menurunkan hujan dan mengetahui apa yang ada di dalam rahim dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal”. Orang yang bertanya itu lantas pergi, lalu beliau bersabda: kembalikanlah dia, akan tetapi mereka tidak melihat apa-apa, maka beliau bersabda: itu adalah jibril yang datang untuk mengajarkan manusia tentang agama mereka. (HR. Bukhari).

PROFIL IMAM MADZHAB ABU HANIFAH


PROFIL IMAM MADZHAB ABU HANIFAH
Oleh : Ardan Lelemappuji, S.HI
Imam Abu Hanifah yang dikenal dengan dengan sebutan Imam Hanafi bernama asli Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit Al Kufi, lahir di Irak pada tahun 80 Hijriah (699 M), pada masa kekhalifahan Bani Umayyah Abdul Malik bin Marwan. Beliau digelari Abu Hanifah (suci dan lurus) karena kesungguhannya dalam beribadah sejak masa kecilnya, berakhlak mulia serta menjauhi perbuatan dosa dan keji.dan mazhab fiqhinya dinamakan Mazhab Hanafi. Gelar ini merupakan berkah dari doa Ali bin Abi Thalib r.a, dimana suatu saat ayahnya (Tsabit) diajak oleh kakeknya (Zauti) untuk berziarah ke kediaman Ali r.a yang saat itu sedang menetap di Kufa akibat pertikaian politik yang mengguncang ummat islam pada saat itu, Ali r.a mendoakan agar keturunan Tsabit kelak akan menjadi orang orang yang utama di zamannya, dan doa itu pun terkabul dengan hadirnya Imam hanafi, namun tak lama kemudian ayahnya meninggal dunia.
Pada masa remajanya, dengan segala kecemerlangan otaknya Imam Hanafi telah menunjukkan kecintaannya kepada ilmu pengetahuan, terutama yang berkaitan dengan hukum islam, kendati beliau anak seorang saudagar kaya namun beliau sangat menjauhi hidup yang bermewah mewah, begitu pun setelah beliau menjadi seorang pedagang yang sukses, hartanya lebih banyak didermakan ketimbang untuk kepentingan sendiri.

SAP FIQIH MUAMALAH IQTISHODIYAH


SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Oleh : Ardan Lelemappuji, S.Hi


Mata Kuliah
:
Fiqih Mu'amalah Iqtishodiyah
Dosen
:
Dr. Dr. H. Saifullah Bombang, M.M., M.H., M.Pd.I. 
Aisya, S.EI., M.EI
Ardan Lelemappuji, S.HI
Jurusan
:
Syari’ah
Prodi
:
Hukum Ekonomi Syari’ah
Jumlah SKS
:
2 (Dua)
Semester
:
II  (Genap)
Tahun Akademik
:
2011 / 2012

Minggu Ke 1
Materi
:
KETENTUAN POKOK FIQH MUAMALAH IQTISHODIYAH
SUB: Definisi Fiqh Muamalah Kedudukan Fiqh Muamalah dalam Syariah Karakteristik Fiqh Muamalah Ruang Lingkup Fiqh Muamalah
Media
:
Ceramah dan diskusi Laptop dan Infokus
Referensi
:
Suhendi, Hendi. Fiqh Muamalah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002.
Aktivitas
:
60 menit dosen berceramah menjelaskan materi mahasiswa mendengar dan mencatat 60 menit diskusi. mahas bertanya dosen menjawab. 30 menit menyimpulkan hasil diskusi dan menjelaskan program minggu berikutnya

Minggu Ke 2
Materi
:
KONSEP HAK DALAM ISLAM
Sub : Definisi Hak dalam Islam Kedudukan Hak dalam Islam Tipe-tipe hak dalam Islam Ruang Lingkup hak dalam Islam
Media
:
Ceramah dan diskusi Laptop dan Infokus
Referensi
:
Suhendi, Hendi, Fiqh Muamalah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002.
Aktivitas
:
Dosen memberi pengarahan. Mhs mempresentasikan tugas di kelas dan dialog antar mahasiswa. Akhir dosen memberi penjelasan sesuai dengan topik yg dibahas dan pertanyaan yg berkembang di kelas. Dosen memberikan kesimpulan yg dikuliahkan. Dosen menjelaskan tugas minggu depan.




Minggu Ke 3
Materi
:
KONSEP HARTA DALAM ISLAM
Sub : Definisi harta dalam Islam Kedudukan harta dalam Islam Tipe-tipe harta dalam Islam Ruang Lingkup Harta dalam Islam
Media
:
Ceramah, Diskusi Penggunan Laptop dan Infokus
Referensi
:
Suhendi, Hendi, Fiqh Muamalah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002 Karim, Adiwarman A. Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2005.
Aktivitas
:
Mahasiswa melakukan presentasi dari tugas yg dibuat di kelas Dosen memberi pengarahan jalannya diskusi Mahasiswa berdiskusi topik yg dipresentasikan. Dosen menjelaskan dan merangkum hasil diskusi kelas dan menembahkan bahan ajar yang belum terbahas dalam tugas dan diskusi Dosen menjelaskan tugas minggu berikutnya.
 Minggu Ke 4

PB. FAI UNISMUH PALU


PB. FAI UNISMUH PALU
PERSIAPKAN DIRI MENGHADAPI APTAIM SE-INDONESIA



Inilah sebagian atlet FAI unismuh Palu saat hendak menggelar latihan Badminton bersama di Lapangan Bulu tangkis “Manakarra” Jalan Munif  Rahman II simpang lima Palu Barat Kota Palu. Menurut Ardan Lelemappuji (Ketua PB. FAI Unismuh Palu), Latihan Badminton ini disamping sebagai persiapan menghadapi Lomba Badminton antar Asosiasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah (APTAIM) se-Indonesia, juga merupakan ajang untuk mempererat silaturrahim antar Dosen dan Pegawai di Lingkungan Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Palu.

TAHAPAN JANIN MENURUT ISLAM


TAHAPAN JANIN MENURUT ISLAM
Oleh : Ardan Lelemappuji, S.HI



SEGUMPAL DARAH YANG MELEKAT PADA RAHIM
Saat sperma laki-laki bersatu dengan sel telur perempuan yang dalam biologi dikenal dengan istilah “zigot” akan segera mulai berkembang dengan melakukan pembelahan sel, dan akhirnya menjadi segumpal daging. Zigot melekat pada rahim, dan memperoleh zat gizi dalam kandungan sang ibu. sungguh menarik, Allah selalu menyebut zigot yang sedang tumbuh dalam rahim ibu sebagai “segumpal darah”
Dalam bahasa Arab, arti kata “alaq” atau “segumpal darah” adalah “benda yang melekat pada suatu tempat”. Secara harfiah, kata tersebut digunakan untuk menjelaskan lintah yang menempel pada kulit untuk menghisap darah. Dengan menempel pada rahim secara sempurna, zigot pun mulai tumbuh. Sementara itu, rahim sang ibu dipenuhi dengan cairan amnion yang melingkupi zigot. Fungsi terpenting cairan amnion bagi pertumbuhan bayi adalah melindungi si bayi dari serangan luar.
Sementara itu, embrio yang awalnya mirip gel, mulai berubah seiring waktu. Dalam struktur yang mulanya lunak, mulai terbentuk tulang keras untuk membantu tubuh berdiri tegak. Kemudian sel yang semula semuanya sama, mulai terspesialisasi. Ada yang membentuk sel mata yang peka terhadap cahaya, sel saraf yang peka terhadap panas, dingin, dan sakit, dan sel yang peka terhadap getaran suara. Pada akhir proses, setelah sang bayi tumbuh sempurna di dalam rahim ibunya, ia lalu lahir ke dunia. Kini bayi itu 100 juta kali lebih besar dan 6 milyar kali lebih berat dari pada wujud awalnya.