Senin, 09 Juli 2012

KEMUHAMMADIYAHAN, Oleh: Ardan Lelemappuji, S.HI

K E M U H A M M A D I Y A H A N
Oleh: Ardan Lelemappuji, S.HI



A.    PENGERTIAN MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah menurut bahasa, berarti pengikut Nabi Muhammad dan Rasululluh Saw. Secara bahasa dapat di katakana bahwa semua umat Islam adalah Muhammadiyah.
Menurut istilah, dapat di beri batasan pengertian bahwa Muhammadiyah adalah organisasi Islam yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan dengan maksud agar umat Islam di Indonesia dalam melaksanakan ajaran Islam sesuai dengan dituntunan Rasulullah Muhammad Saw.

Dalam ADM Pasal (1), Muhammadiyah adalah gerakan Islam, da’wah amar maruf nahi munkar dan tajdid. Sedangkan dalam bab dan pasal yang sama ayat di tegaskan bahwa Muhammadiyah berasal dari Muhammadiyah. Kalau pasal (1) dan (2) memperoleh pengertian, Muhammadiyah adalah gerakan Islam da’wah amar ma’ruf nahi munkar dan tajdid bersumber pada Al-Quran dan As-Sunnah serta berasas Islam.
Ki Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah adalah suatu nama yang berkaitan dengan berhubungan erat. Antara yang satu dan lainnya tidak dapat dipisahkan. Jika disebut nama KH Ahmad Dahlan kita akan menyebut nama Muhammadiyah. Demikian pula, jika di sebut nama Muhammadiyah, kita teringat nama KH KH Ahmad Dahlan. Sebab, KH Ahmad Dahlan dalah pendiri Muhammadiyah dan Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan. KH Ahmad Dahlan selain sebagai pendiri, juga sekaligus pendiri pertama yang memimpin langsung Muhammadiyah sejak didirikan pada tahun 1912 sampai dengan tahun 1923.
Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzuhhijjah 1330H bertepatan tanggal 18 November 1912 M di Yogyakarta untuk jangka waktu yang tidak terbatas.

B.    VISI  MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah memiliki visi sebagai berikut ;
Muhammadiyah gerakan Islam yang berlandasan pada Al-Quran dan As-Sunnah dengan watak tajdid yang senantiasa istigamah dan aktif dalam melaksanakan da’wah islam amar ma’ruf nahi munkar di segala bindang sehingga menjadi rahmat lil alamin bagi umat, bangsa, dan dunia.

C.    MISI MUHAMMADIYAH

Muhammadiyah sebagai gerakan islam dan da’wah amar mar’uf nahi munkar memiliki misi yang mulia dalam kehidupan sebagai berikut:

-    Menegakan keyakinan tauhid yang murni sesuai dengan ajaran Allah.
-    Menyebarluaskan ajaran islam yang bersumber pada Al-Quran, sebagai kitab Allah yang terakhir untuk manusia, dan sunnah rasul.
-    Mewujudkan amalan amalan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat.

D.    MAKSUD DAN TUJUAN MUHAMMADIYAH
Maksud dan tujuan Muhammadiyah sebagaimana disebutkan dalam pasal 6, istilah menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarat Islam yang sebenar - benarnya.
Masyarakat Islam yang sebenar - benarnya yang menjadi tujuan dan cita cita perjuangan Muhammadiyah itu dinyatakan dalam muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah masyarakat yang sejeterah, aman, damai, makmur, dan bahagia yang diwujudkan di atas keadilan, kejujuran dan gotong royong dengan bersandingan hukum Allah yang sebenar - sebanarya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu.

E.    TATA CARA SHOLAT WAJIB WARGA MUHAMMADIYAH
Adapun cara shalat wajib yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw, sebagai berikut:

1. Berdiri tegak menghadap kiblat dengan niat ikhlas karena Allah (tanpa melafadzkan kalimat "ushalli... dst" karena hal tersebut tidak ada dalilnya).

2. Bertakbir: Allahu Akbar seraya mengangkat kedua telapak tangan dan ibu jari mendekati telinga.

3. Bersedekap: Tangan kanan diletakkan pada punggung telapak tangan kirimu, serta pergelangan dan lengannya diatas dada, lalu menggenggamnya.

4. Membaca do’a Iftitah.



اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ

"Allaahumma baa'id bainii wa baina khothaa-yaa-ya kamaa baa'adta bainal masyriqi wal maghrib. Allaahumma naqqinii minal khothaa-yaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadu minad danas, Allaahummaghsil khothaa-yaa-ya bilmaa’i wats-tsalji wal barod"

Artinya:
(Ya Allah, jauhkanlah antaraku dan antara segala kesalahanku, sebagaimana Kau telah jauhkan antara Timur dan Barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan sebagaimana dibersihkannya pakaian putih dari kotoran. Ya Allah, cucilah segala kesalahanku dengan air, salju dan air hujan beku).[17]

5. Membaca Surat al-Fatihah

Dibaca secara jelas dan perlahan[19] yang sebelumnya berdo’a memohon perlindungan dengan membaca ta’awwudz,[20] tanpa dikeraskan.

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

“A’uudzu billaahi minasy syaithaanir rojiim”
Artinya:
(Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaithan yang terkutuk).[21]
Lalu dilanjutkan dengan membaca basmalah tanpa dikeraskan.[22]

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

"Bismillaahir-rohmaanir-rohiim"
Artinya:
(Atas nama Allah, Maha Pemurah, Maha Pengasih).[23]

Kemudian diteruskan dengan membaca surat al-Fatihah:[24]


الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ * الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ * مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ *إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ *اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ *صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ *

“Alhamdu lillaahi robbil 'aalamiin. Arrohmaanir rohiim. Maaliki Yaumiddiin. iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdnash-shiro-thol mustaqiim. Shiro-tholladziina an'amta 'alaihim ghoiril maghdhuubi 'alaihim waladhdho-llin.”
Artinya:

(Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni'mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat).

Dan setelah itu membaca amin.[25]

أمين

A-miin
Artinya:
(Kabulkanlah permohonanku)

6. Membaca salah satu surat dari Al Qur’an.[26], Diantaranya:

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ * اللَّهُ الصَّمَدُ * لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ* وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ *

Qul huwallaahu ahad. Allaahush shomad. Lam yalid walam yuulad. Walam yakul lahuu kufuwan ahad.
Artinya:
(Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia). (Qs. Al-Ikhlas [112] : 1-4)

7. Ruku’.[28]
Angkat kedua tangan seperti takbiratul ihram sambil bertakbir: “Allahu Akbar”,[29] lalu ruku’lah dengan meratakan punggungmu dan lehermu, genggam kedua lututmu dengan kedua tanganmu.[30] Sehingga sudut ruku’ diperkirakan 90 derajat bujur sangkar.



8. Membaca do’a Ruku’:

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي

"Subhaanaka Allaahumma robbanaa wa bihamdika Allaahummaghfirlii"
Artinya:
(Maha Suci Engkau, ya Allah. Dan dengan memuji engkau, ya Allah, aku memohon ampun).[31]

Keterangan:
Disaat ruku silahkan memilih salah satu dari ketiga bacaan diatas. Jika saat ruku’ kita membaca pilihan do’a yang pertama (Subhaanaka Allaahumma...), maka disaat sujud pun kita membaca bacaan yang sama, kecuali pada pilihan do’a yang kedua (subhaana robbiyal adhim), karena bacaan do’a sujudnya berbeda. Dan untuk bacaan subhaana robbiyal adhim, disini tidak memakai tambahan wa bihamdihi, karena tambahan tersebut, bersumber dari hadits dha’if, sementara yang bersumber dari hadits shahih tidak memiliki tambahan tersebut.

9. I’tidal (berdiri tegak)

Setelah ruku’ angkatlah kepala untuk berdiri tegak (i’tidal) dengan sempurna dan tenang (thuma’ninah),[34] sambil mengangkat kedua tanganmu seperti dalam posisi takbiratul ihram,

lalu membaca tasbih:

سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

“Sami’allaahu liman hamidah”
Artinya:
(Allah mendengar orang yang memuji-Nya)


10. Membaca do’a Itidal

Dan bila sudah lurus berdiri maka berdo’alah sebagai berikut:

رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ

“Robbanaa wa lakal hamd.”
Artinya:
(Ya Tuhanku, dan segala puji bagi Engkau)[35]

11.Sujud.[38]

Sambil mengucapkan takbir: “Allahu Akbar” (tanpa mengangkat tangan).[39]
Letakkanlah kedua lututmu lalu kedua telapak tangan, kemudian letakkan wajahmu, sehingga dahi dan hidung menempel di tempat sujud.[40]
Hadapkan ujung jari kakimu ke arah kiblat, dan renggankan kedua tanganmu dari ketiak dan lambung,[41] serta angkat sikutmu dari lantai.[42]
Perhatikan gambar posisi sujud dibawah ini!

12. Do’a Sujud
Lalu berdo’alah dalam sujudmu:

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي

"Subhaanaka Allaahumma robbanaa wa bihamdika Allaahummaghfirlii"
(Maha Suci Engkau, ya Allah. Dan dengan memuji engkau, ya Allah, aku memohon ampun).[43]

13. Duduk diantara dua sujud.

Setelah membaca do’a sujud, kemudian angkatlah kepalamu sambil bertakbir: “Allahu Akbar”, lalu duduk dengan tenang.[46]

14. Do’a duduk diantara dua sujud:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَاهْدِنِي وَارْزُقْنِي

"Allaahummaghfirii- warhamnii wajburnii wahdinii warzuqnii"
Artinya:
(Ya Allah, ampunilah aku, belas kasihanilah aku, cukupilah aku, tunjukilah aku, dan berilah rezeki kepadaku).[47]

15. Sujud Kedua.
Lalu sujudlah yang kedua kalinya dengan bertakbir: “Allahu Akbar” dan berdo’a seperti dalam sujud pertama.[48]

16. Raka’at Kedua.

Kemudian angkatlah kepalamu dengan bertakbir: “Allahu Akbar”. Dan duduklah sebentar, lalu berdiri untuk raka’at yang kedua dengan menekankan tangan pada tanah.[49]

Tasyahud Awwal.

Setelah sujud yang kedua kalinya pada raka’at kedua, maka bangunlah untuk duduk tasyahud awwal.

Duduklah diatas bentangan kaki kirimu, sementara telapak kaki kanan di tegakkan dengan jari kaki kanan menghadap qiblat.[51]
Letakkanlah kedua tanganmu diatas kedua lututmu lalu julurkan jari-jari tangan kirimu, sedangkan jari tangan kananmu dalam posisi mengepal, yakni menggenggam jari kelingking, jari manis dan jari tengah, serta mengacungkan jari telunjuk (seperti menunjuk) dan ibu jari berada tepat diatas jari manismu.[52]

Adapun kapan jari telunjuk diacungkan, yaitu disaat kita mulai membaca do’a tasyahud sampai selesai. Dan mengenai posisi duduk tasyahud awwal dapat dilihat pada gambar berikut ini:

17. Lalu membaca tasyahud:[53]

التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ  أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

"Attahiyyaatu lillaah wash-sholawaatu wath-thoyyibaat, assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullaahi wa barokaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhuuwa rosuuluh".
Artinya:
(Segala kehormatan, kebahagiaan, dan kebagusan adalah kepunyaaan Allah. Semoga keselamatan bagi engkau, ya Nabi Muhammad, beserta rahmat dan kebahagiaan Allah. Mudah-mudahan keselamatan juga bagi kita sekalian dan hamba-hamba Allah yang baik-baik. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba dan utusan-Nya).[54]


18. Dilanjutkan dengan membaca Shalawat:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَآلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَآلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

"Allaahumma sholli 'alaa Muhammad wa 'alaa a-li Muhammad, kamaa shollaita 'alaa Ibro-hiim wa a-li Ibro-hiim, wa baarik 'alaa Muhammad wa a-li Mulhammad, kamaa baarokta 'alaa Ibraahiim wa a-li Ibro-iim, innaka hamiidum majiid"

Artinya:
(Ya Allah, limpahkanlah kemurahan-Mu kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Kau telah limpahkan kepada Ibrahim dan keluarganya. Berkahilah Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Kau telah berkahi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau yang Maha Terpuji dan Maha Mulia).[55]

19. Lalu membaca do’a setelah shalawat:

اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا وَلَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِي إِنَّك أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

“Allaahumma innii dholamtu nafsii dhulman katsiiran, wa laa yaghfirudz dzunuuba iliaa anta faghfirlii maglifiratan min 'indika warhamnii innaka antal ghafuu rurrahiim.”
Artinya:
(Ya Allah, aku sudah banyak menganiaya diriku, dan tiada yang dapat mengampuni dosa, selain Engkau. Maka ampunilah aku dan kasihanilah aku. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Pengampun dan Penyayang).[56]

20.Raka’at Ketiga dan Keempat

Kemudian berdirilah untuk rakaat yang ketiga kalau shalatmu itu tiga raka’at[57] (maghrib) atau empat rakaat[58] dengan bertakbir mengangkat tanganmu, seperti pada takbiratul ihram.
Ketika berdiri kamu cukup membaca Fatihah saja (tidak perlu membaca surat lain pada rakaat ketiga dan keempat).[59]



21. Tasyahud Akhir
Setelah sujud kedua pada raka’at terakhir, bangkitlah untuk duduk tasyahud akhir dengan memajukan kaki kiri, sedang posisi kaki kanan sama dengan tasyahud awal (jari-jarinya menghadap kiblat) dan dudukmu bertumpukan pantat.

Kemudian bacalah do’a tasyahud serta shalawat kepada Nabi. Bacaannya sama seperti pada waktu tasyahud awal.

22. Do’a Setelah Shalawat pada Tasyahud akhir

Setelah membaca shalawat pada tasyahud akhir maka berdo’a memohon perlindungan dengan membaca:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

"Allaahumma innii a'uudzu bika min 'adzaabi jahannama wa min 'adzaabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min syarri fitnatil masiihid dajjaal".
Artinya:
(Ya Allah, aku berlindung kepada Engkau dari siksa Jahannam dan dari siksa qubur, begitu juga dari fitnah hidup dn mati, serta dari jahatnya fitnah Dajjal).

23.Salam
Kemudian bersalamlah dengan berpaling ke kanan dan kekiri,.[61]

Sambil membaca:

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Assalaa-mu ‘alaikum wa rohmatullaahi wa barokaatuh
Artinya:
(Berbahagialah kamu sekalian dengan rahmat dan berkat Allah).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar