Senin, 09 Juli 2012

PENINGKATAN KUALITAS DIRI, Oleh: Ardan Lelemappuji, S.HI

PENINGKATAN KUALITAS DIRI
Oleh: Ardan Lelemappuji, S.HI


Diantara postulat penting dalam ajaran Islam adalah bahwa setiap muslim dan muslimat dituntut untuk terus meningkatkan kualitas kepribadiannya. Dalam kaitan ilmu, Allah SWT menyampaikan ke kita, bahwa Dia akan mengangkat (derajat) orang beriman dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat (QS. Al-Mujadilah:11). Maka bagi seorang muslim, semakin tinggi ilmu yang digali dan ditekuninya, semakin mulia kedudukannya di sisi-Nya.

Dalam kaitan 'amal dan produktivitas kerja, Allah mendorong orang beriman untuk terus bekerja. Dia akan melihat usaha dan kerja itu, begitu juga Rasulullah dan orang-orang beriman lainnya. Dan Dia, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, akan mengabarkan pekerjaan yang telah dilakukan itu kelak. (QS At-Taubah: 105). Ayat ini mengisyaratkan, segenap aktivitas mukmin akan memperoleh ganjaran yang adil dari-Nya. Ayat ini juga mengisyaratkan bahwa dalam kehidupan dunia, secara objektif ada penilaian kinerja yang dilakukan mukmin dalam kehidupannya.

Kontribusi kebaikan selalu menjadi orientasi penting yang diajarkan dan didorong dalam Islam. Bahkan masalah kekuasaan yang adil dan bijaksana menjadi arahan Ilahi yang disampaikan kepada orang-orang beriman. Dua contoh arahan tentang ini adalah pada kisah Nabi Yusuf a.s., Nabi Sulaiman a.s. dan seorang ratu di masanya.

Demikianlah, secara fitrah (natural), manusia memang terus berusaha memenuhi kebutuhan dan meningkatkan capaian-capaian prestasi dalam kehidupannya. Diantara teori kontemporer tentang sikap manusia ini adalah teori hierarki kebutuhan yang digagas Maslow. Manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhannya dari yang paling dasar hingga paling puncak.

Kebutuhan dasar (basic needs) adalah kebutuhan yang sifatnya fisis, seperti bernapas, makan, minum, hingga kebutuhan biologis. Kemudian manusia pun butuh rasa aman dan nyaman. Ini termasuk dalam menentukan pekerjaan dan lingkungan kerjanya. Manusia pun butuh ketentraman jiwa. Ia butuh diterima dalam pergaulan, hingga kebutuhan apresiasi terhadap prestasi yang dicapainya (esteem). Kebutuhan yang lebih tinggi adalah aktualisasi diri. Berbeda dengan kebutuhan yang lebih rendah yang akan dirasakan saat pemenuhannya kurang (deficit-needs), kebutuhan aktualisasi ini sifatnya adalah pengembangan dan pertumbuhan (being-needs). Manusia akan memanfaatkan semua potensi yang dimilikinya untuk terus beraktualisasi, hingga akhirnya mencapai puncak-puncak pengalaman kebahagiaan.

Oleh Karena itu, dalam usaha pemenuhan kebutuhan ini, jika tidak dipandu dengan orientasi yang hakiki, tidak jarang manusia tergelincir. Ada yang berhenti pada pemenuhan basic-needs, dan menyangka itulah puncak kebahagiaan yang bisa dicapainya. Ada yang tenggelam dalam kenikmatan duniawi. Ada pula yang begitu tergila-gila dengan penghormatan orang lain.

Ajaran Islam menuntun umatnya agar berpotensi dan punya energi dalam melakukan aktualisasi diri atau meningkatkan kualitas diri agar tidak salah orientasi. Diantara arahan itu adalah, bahwa ada orang-orang yang perdagangan dan bisnisnya, atau secara umum profesinya, tidak membuat ia lupa mengingat Allah. Ia pun senantiasa mendirikan sholat dan menunaikan zakat serta mengingat kehidupan setelah kematiannya, yaitu kehidupan akhirat (QS an-Nuur:37). Mengingat Allah dengan intensif dan tekun dalam beribadah kepada-Nya, serta menunaikan kebajikan-kebajikan sosial, serta takut menghadapi hari akhirat, menjadi sikap yang akan menyelamatkan mukmin dalam kehidupan dunia. Apapun prestasi dan peningkatan kualitas dirinya, akan menghantarkan pada kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat.

Dan salah satu aktivitas praktis yang bisa menghantarkan mukmin pada sikap di atas adalah dengan senantiasa dekat dengan masjid. Nabi Muhammad saw menyampaikan ciri tujuh kelompok yang akan mendapatkan perlindungan Allah, di mana saat itu tak ada perlindungan kecuali perlindungannya. Salah satu kelompok itu disifati "qalbuhu mu'allaqatun fil masjid"; Hatinya senantiasa terkait/tertambat di dalam masjid.

Untuk itu, mulailah dari sekarang merubah kehidupan Anda. Berikut ini beberapa cara tepat meningkatkan kualitas diri:
1.    Nilailah diri sendiri
Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya kita mengawalinya dengan menilai diri sendiri. Penilaian harus obyektif dan realistis.

2.    Terus belajar
Pahamilah bahwa karier profesional merupakan sebuah proses di mana kita memiliki kesempatan untuk mengikutinya. Ilmu didalam dunia ini sangat luas, jadi kita harus mencari ilmu, karena ilmu itu sangat penting. Bahkan kita di tuntut mencari ilmu dari ayunan sampai keliang lahat.

3.    Bertanggung jawab
manusia di tuntut untuk bertanggung jawab. Jadi, bertanggungjawablah dan pastikan bahwa kita mengambil semua peluang untuk meningkatkan skill profesional. Memperoleh tawaran untuk mengikuti training, seminar, atau keanggotaan sebuah asosiasi profesional? Tak perlu ragu untuk ikut dan bergabung karena skill pun akan semakin jaya.

4.    Jaga diri
Selain bertanggungjawab, Anda juga harus menerapkan standar pribadi di dalam mengerjakan tugas profesional Anda. Standar inilah yang akan menentukan kualitas kerja. Di sisi lain, kinerja inilah yang akan menjadi dasar kenaikan jabatan atau promosi. Jadi, jangan segan bertanya kepada atasan. Jika memang merasa perlu, mintalah job atau tugas baru yang menurut Anda menantang. Namun, jangan asal meminta penugasan. Ukur kemampuan dan yakin bahwa Anda memang mampu menerima tugas.

5.    Jaga hubungan kepada sesama
Meski tampaknya tak terkait langsung dengan skill, menjaga hubungan kerja dengan semua level merupakan salah satu strategi penting untuk mengembangkan kemampuan. Berusahalah agar mampu bekerja dalam tim secara efektif. Karena dengan efektik akan mendorong Anda untuk mencapai keberhasilan dalam hidup Anda.


6.    Ciptakan suasana kundusif
Sisihkan dulu urusan kantor. Kini, saatnya untuk bersosialisasi dan menciptakan jaringan di luar kantor. Anda bisa bergabung dengan komunitas profesional di luar posisi karier, namun tetapi bisa meningkatkan kualitas kinerja Anda. Contohnya, jika Anda seorang akuntan, tak ada salahnya bergabung dengan komunitas bursa. Yakinlah, ilmu dan jaringan yang Anda peroleh dan bina di komunitas itu akan sangat membantu karier di kemudian hari.

7.    Carilah mentor
Cara terbaik menguasai sebuah bidang adalah belajar dari ahlinya. Jadi, jangan ragu untuk mencari mentor atau guru. Tentu, bukan dalam arti harfiah. Anda bisa, kok, misalnya berguru kepada penulis favorit Anda melalui buku-buku karyanya. Secara tak langsung, Anda akan menguasai ilmu Sang Ahli tersebut dan kemudian Anda terapkan dalam tugas sehari-hari. Yang penting, Anda yakin bahwa guru Anda ini memang ahli dan sudah memiliki pengalaman di bidangnya.
Kalau perlu, carilah mentor sebanyak-banyaknya. Semakin banyak mentor, semakin banyak ilmu yang bisa diserap, sehingga ketika dihadapkan pada suatu persoalan kerja, Anda memiliki banyak solusinya.
8.    Siapkan masa depan
Selalulah bertanya, Apa yang akan terjadi besok? Bagaimana mengatasinya? Salah satu ciri pemenang adalah selalu selangkah di depan lebih dulu ketimbang kompetitornya. Ketika kompetitor tengah asyik bergulat dengan persoalan hari ini, Anda sudah mencari solusi untuk persoalan yang muncul esok hari. Cobalah berlatih membiasakan diri untuk berada selangkah di depan. Dijamin, Anda akan menikmati hasilnya lebih cepat dari yang Anda perkirakan.

9.    Asah terus skill Anda
Dewasa ini banyak sekali tawaran pelatihan atau kursus singkat untuk semua bidang profesi, dari mulai pelatihan soal keuangan perusahaan, pelatihan program komputer, pelatihan leadership, dan sebagainya. Nah, seperti halnya poin ke-2 di atas, jangan ragu untuk mengikuti pelatihan-pelatihan, sekalipun tak berkait langsung dengan posisi Anda. Jangan takut untuk mengikuti tes uji kemampuan. Biasanya ketakutan dan keraguan muncul ketika Anda belum melangkah. Begitu melangkah, Anda pasti mampu mengatasi keragu-raguan tadi dengan segera. Pengayaan skill ini sudah pasti akan menjadi poin tersendiri dalam menjalani karier Anda.

10.    Jangan lupakan teknologi
Ada banyak sekali situs atau jaringan sosial yang bisa Anda buka dan membantu meningkatkan skill Anda. Cara paling mudah adalah mencarinya di Google. Anda juga bisa bergabung dengan komunitas-komunitas di Facebook atau Twitter. Jika Anda tertarik untuk meningkatkan kemampuan negosiasi, Anda bisa misalnya, berteman dengan jago marketing, jika Anda berniat mempelajari program komputer, Anda bisa bergabung dengan komunitas programmer komputer, dan sebagainya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar