TATA CARA SHOLAT YANG BENAR
Oleh: Ardan Lelemappuji, S.HI
Adapun cara shalat wajib yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw,
sebagai berikut:
1.
Berdiri tegak
menghadap kiblat dengan niat ikhlas karena Allah (tanpa melafadzkan kalimat
"ushalli... dst" karena hal tersebut tidak ada dalilnya). [1]
2. Bertakbir:
Allahu Akbar seraya mengangkat kedua telapak tangan dan ibu jari mendekati
telinga. [2]
3. Bersedekap:
Tangan kanan diletakkan pada punggung telapak tangan kirimu, serta pergelangan
dan lengannya diatas dada, lalu menggenggamnya. [3]
4. Membaca
do’a Iftitah.
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ,
اللَّهُمَّ
نَقِّنِي مِنْ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ,
اللَّهُمَّ
اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَد.
Allaahumma
baa'id bainii wa baina khothaa-yaa-ya kamaa baa'adta bainal masyriqi wal
maghrib. Allaahumma naqqinii minal khothaa-yaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadu
minad danas, Allaahummagsil khothaa-yaa-ya bil maa’i watssalji wal barad.
6. Membaca
salah satu surat dari Al Qur’an.
7. Ruku’.
Angkat kedua tangan seperti takbiratul ihram sambil bertakbir, [5]. “Allahu Akbar”, lalu ruku’lah dengan meratakan punggungmu dan lehermu, genggam kedua lututmu dengan kedua tanganmu, Sehingga sudut ruku’ diperkirakan 90 derajat bujur sangkar. [6]
Angkat kedua tangan seperti takbiratul ihram sambil bertakbir, [5]. “Allahu Akbar”, lalu ruku’lah dengan meratakan punggungmu dan lehermu, genggam kedua lututmu dengan kedua tanganmu, Sehingga sudut ruku’ diperkirakan 90 derajat bujur sangkar. [6]
Lalu membaca do’a Ruku’:
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي
Subhaanaka
Allaahumma robbanaa wa bihamdika Allaahummaghfirlii
Keterangan:
Disaat ruku’ kita membaca do’a pilihan (Subhaanaka Allaahumma...), maka disaat sujud pun kita membaca bacaan yang sama. Dan untuk bacaan subhaana robbiyal adhim, tidak memakai tambahan wa bihamdihi, karena tambahan tersebut, bersumber dari hadits dha’if, sementara yang bersumber dari hadits shahih tidak memiliki tambahan tersebut.
Disaat ruku’ kita membaca do’a pilihan (Subhaanaka Allaahumma...), maka disaat sujud pun kita membaca bacaan yang sama. Dan untuk bacaan subhaana robbiyal adhim, tidak memakai tambahan wa bihamdihi, karena tambahan tersebut, bersumber dari hadits dha’if, sementara yang bersumber dari hadits shahih tidak memiliki tambahan tersebut.
8. I’tidal
(berdiri tegak)
Setelah ruku’ angkatlah kepala untuk berdiri tegak (i’tidal) dengan sempurna dan tenang (thuma’ninah), sambil mengangkat kedua tanganmu seperti dalam posisi takbiratul ihram,
lalu membaca tasbih:
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Sami’allaahu
liman hamidah
Kemudian membaca do’a Itidal, apabila sudah lurus berdiri maka
berdo’alah:
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ
Robbanaa wa
lakal hamd
9. Sujud.
Sambil mengucapkan takbir: “Allahu Akbar” (tanpa mengangkat tangan).
Letakkanlah kedua lututmu lalu kedua telapak tangan, kemudian letakkan wajahmu, sehingga dahi dan hidung menempel di tempat sujud.
Hadapkan ujung jari kakimu ke arah kiblat, dan renggankan kedua tanganmu dari ketiak dan lambung, serta angkat sikutmu dari lantai.[7]
Lalu berdo’alah dalam sujudmu.
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي
Subhaanaka
Allaahumma robbanaa wa bihamdika Allaahummaghfirlii.
10. Duduk
diantara dua sujud.
Setelah membaca do’a sujud, kemudian angkatlah kepalamu sambil bertakbir: “Allahu Akbar”, lalu duduk dengan tenang.
Do’a duduk diantara dua sujud:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَاهْدِنِي وَارْزُقْنِي
Allaahummaghfirii-
warhamnii wajburnii wahdinii warzuqnii
Sujud Kedua.
Lalu sujudlah yang kedua kalinya dengan bertakbir: “Allahu Akbar” dan berdo’a seperti dalam sujud pertama.
Raka’at Kedua.
Kemudian angkatlah kepalamu dengan bertakbir: “Allahu Akbar”. Dan duduklah sebentar, lalu berdiri untuk raka’at yang kedua dengan menekankan tangan pada tanah.
11. Tasyahud Awwal.
Setelah sujud yang kedua kalinya pada raka’at kedua, maka bangunlah untuk duduk tasyahud awwal.
Duduklah diatas bentangan kaki kirimu, sementara telapak kaki kanan di tegakkan dengan jari kaki kanan menghadap qiblat.
Letakkanlah kedua tanganmu diatas kedua lututmu lalu julurkan jari-jari tangan kirimu, sedangkan jari tangan kananmu dalam posisi mengepal, yakni menggenggam jari kelingking, jari manis dan jari tengah, serta mengacungkan jari telunjuk (seperti menunjuk) dan ibu jari berada tepat diatas jari manismu.
Adapun kapan jari telunjuk diacungkan, yaitu disaat kita mulai membaca do’a tasyahud (Tahiyat) sampai selesai.
Do’a tasyahud (Tahiyat):
التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ
وَرَحْمَةُ
اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ
الصَّالِحِينَ
أَشْهَدُ
أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَآلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَآلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَآلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَآلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Attahiyyaatu lillaah wash-sholawaatu wath-thoyyibaat,
assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullaahi wa barokaatuh. Assalaamu
'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah wa
asyhadu anna Muhammadan 'abduhuuwa rosuuluh.
Allaahumma
sholli 'alaa Muhammad wa 'alaa a-li Muhammad, kamaa shollaita 'alaa Ibro-hiim
wa a-li Ibro-hiim, wa baarik 'alaa Muhammad wa a-li Mulhammad, kamaa baarokta
'alaa Ibraahiim wa a-li Ibro-iim, innaka hamiidum majiid
12. Setelah
shalawat, lalu membaca do’a:
اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا وَلَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً
مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِي إِنَّك أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Allaahumma
innii dholamtu nafsii dhulman katsiiran, wa laa yaghfirudz dzunuuba iliaa anta
faghfirlii maglifiratan min 'indika warhamnii innaka antal ghafuu rurrahiim
13. Raka’at
Ketiga dan Keempat
Kemudian berdirilah untuk rakaat yang ketiga kalau shalatmu itu tiga raka’at (maghrib) atau empat rakaat dengan bertakbir mengangkat tanganmu, seperti pada takbiratul ihram.
Ketika berdiri kamu cukup membaca Fatihah saja (tidak perlu membaca surat lain pada rakaat ketiga dan keempat).
14. Tasyahud Akhir
Setelah sujud kedua pada raka’at terakhir, bangkitlah untuk duduk tasyahud akhir dengan memajukan kaki kiri, sedang posisi kaki kanan sama dengan tasyahud awal (jari-jarinya menghadap kiblat) dan dudukmu bertumpukan pantat.
Kemudian bacalah do’a tasyahud serta shalawat kepada Nabi. Bacaannya sama seperti pada waktu tasyahud awal.
Do’a Setelah Shalawat pada Tasyahud akhir
Setelah membaca shalawat pada tasyahud akhir maka berdo’a memohon perlindungan dengan membaca:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ
وَمِنْ
فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
Allaahumma
innii a'uudzu bika min 'adzaabi jahannama wa min 'adzaabil qobri wa min
fitnatil mahyaa wal mamaati wa min syarri fitnatil masiihid dajjaal.
15. Salam
Kemudian bersalamlah dengan berpaling ke kanan dan kekiri,
Sambil membaca:
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Assalaa-mu
‘alaikum wa rohmatullaahi wa barokaatuh
16. Dzikir Setelah
Salam
Bacaan dzikir
dan wirid pendek yang dibaca setelah shalat:
a.
Membaca do’a berikut
أَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمَ ×3
Astaghfirullahal adzim 3 Kali.
b. Dilanjutkan dengan bacaan berikut:
لاَ اِلهَ اِلاَّ اللّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَه, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ.
Laa Ilaaha Illallahu Wahdahu Laa
Syariikalahu, Lahul Mulku Wa Lahul Hamdu Wahuwa ‘Alaa Kulli Syai-In Qadiir.
c.
Dilanjutkan
dengan bacaan berikut:
أَللّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَاذَالْجَلاَلِ وَالاِكْرَامِ.
Allahumma
Antas Salaam Wa Minkas Salaam Tabaarakta Yaa Dzal Jalaali Wal Ikraam
d. Dilanjutkan dengan bacaan berikut:
سُبْحَانَ اللّه. ×33
Subhaanallah - 33 kali
Subhaanallah - 33 kali
أَلْحَمْدُ
لِلّهِ. ×33
Alhamdulillah – 33 kali
أَللّهُ أَكْبَرُ ×33
Allahu Akbar – 33 kali
Allahu Akbar – 33 kali
e. Dilanjutkan dengan bacaan berikut:
لاَ إِلهَ إِلاَّ اللّهُ وَحْدَه‘ لاَشَرِيْكَ لَه‘، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلى
كُلِّ شُيْئٍ قَدِيْرٌ
Laa Ilaaha Illallahu Wahdahu Laa Syariikalahu, Lahul
Mulku Wa Lahul Hamdu Wahuwa ‘Alaa Kulli Syai-In Qadiir. [8]
f.
Dilanjutkan dengan membaca do’a:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا،
وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً.
Terjemahan:
‘Ya Allah!
Sesungguhnya aku mo-hon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal dan
amal yang diterima’.
(HR. Ibnu Majah dan ahli hadits yang lain).
Lihat kitab Shahih Ibnu Majah 1/152 dan Majma’uz Zawaaid 10/111)
g.
Dilanjutkan
dengan membaca do’a:
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ و ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِـيْراً
Robbighfirlii Waliwaalidayya War Hamhumaa Kamaa
Robbayaanii Shoghiiroo
Terjemahan:
Ya Allah ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku
serta kasihilah mereka berdua seperti mereka mengasihiku sewaktu kecil.
h.
Doa syukur nikmat dan ke-2 orang tua
رَبِّ أَوْزِعْنِيْ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ
وَأَنْ
أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضَاه وَأَدْخِلْنِيْ بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِبَادِكَ
الصَّالِحِينَ .
Robbi auzi'nii an asykuro ni'matakallatii an'amta
'alayya wa'alaa waalidayya, wa an a'mala shoolihan tardloohu, wa adkhilnii
biro_hmatika fii 'ibaadakash shooli_hiin.
Terjemahan:
‘Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni`mat-Mu yang telah
Engkau anugerahkan kepadaku, dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk
mengerjakan amal saleh yang Engkau ridloi dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu
ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh’.
(QS.
An-Naml juz;19 ayat;19 surat;27)
i.
Doa keselamatan dunia wal Akhirat.
رَبَّنَا
آتِنَافِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ
Terjemahan:
‘Ya
Allah, ya Tuhan kami. Berikanlah kami kebaikan di dunia, kebaikan di akhirat
dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka’.
j.
Kemudian
membaca:
‘Subhaana
Robbika Robbil ‘izzati ‘amma yasifun. wasalamun ‘alal mursalin,
wal-hamdulillahi robbil ‘alamin’.
BEBERAPA KESALAHAN GERAKAN SHOLAT:
Ø
Ruku’ – Tangan tidak
pada lutut
Ø
Punggung mendongak
ke atas
Ø
I’tidal – Tangan
menengadah ke atas
Ø
Sujud – Siku
menempel pada lantai
Ø
Duduk diantara 2
sujud – Tidak iftirasyi
TATA CARA SHALAT JENAZAH
Oleh: Ardan Lelemappuji, S.HI
Banyak diantara kita yang
belum tahu bahkan menganggap remeh Shalat Jenazah, Namun ketahuilah wahai
saudaraku tercinta, bahwa Nabi shallallahu’alaihi wasallam telah bersabda,“Barangsiapa
yang menghadiri jenazah hingga ikut menshalatkannya, maka dia mendapatkan satu
qirath, dan barangsiapa yang menyaksikannya hingga ikut mengantar ke kubur,
maka mendapatkan dua qirath”. Ditanyakan, “Apakah yang dimaksudkan dengan dua
qirath itu? ” Beliau menjawab, “Seperti dua gunung yang besar.” (HR. Muttafaq
‘alaih).
Dalam tata cara shalat jenazah ini terdapat
empat kali jumlah takbir.
Imam berdiri tepat di bagian kepala mayit, jika
jenazah adalah seorang laki-laki atau di bagian tengah badan (perut) jika
jenazah seorang wanita. Kemudian makmum berdiri di belakangnya, sebagaimana
dalam shalat yang lain, kemudian bertakbir sebanyak empat kali dengan rincian
sebagai berikut:
Takbir yang pertama, yaitu takbiratul ihram, lalu mengucapkan
ta’awudz dan basmalah tanpa membaca do’a iftitah, kemudian membaca surat Al-Fatihah, kemudian membaca shalawat atas
Nabi, yaitu:
اَللَّهُمُّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ
وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا
بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبَرَاهِيْمَ
Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali
Muhammad, kamaa shollaita ‘ala ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, ba barik ‘ala
Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kamaa baarokta ‘ala Ibrahin wa ‘ala ali Ibrahim
Takbir
ke dua, Pada takbir
ini membaca shalawat sebagaimana bacaan shalawat ketika Tahiyat.
yaitu
takbiratul ihram, lalu Pada takbir ini membaca do’a:
اَللّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ, وَعَافِهِ, وَاعْفُ عَنْهُ, وَاَكْرِمْ
نُزُلَهُ, وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ, وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ,
وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَا يَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلاءَبْيَضَ مِنَ
الدَّنَسِ, وَاَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ, وَاَهْلاً خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ, وَزَوْجًا
خَيْرَا مِنْ زَوْجِهِ, وَاَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ, وَاَعِذْهُ مِنْ
عَذَابِ الْقَبْرِ, وَعَذَابِ النَّار
Alloohummaghfir lahu, Warhamhu, Wa ‘Aafihi, Wa’fu ‘ahu, Wa Akrim Nuzulahu,
Wa Wassi’ Madkholahu, Waghsilhu Bil Maa’i WatsTsalji Wal Barod. Wa Naqqihi
Minal Khothooyaa Kamaa Naqqaitats Tsaubal Abyadho Minad Danasi, Wa Abdilhu
Daaron Khoiron Min Daarihi, Wa Ahlan Khoiron Min Ahlihi, Wa Zaujan Khoiron Min
Zaijihi, Wa Adkhilhul Jannata, Wa A’idhu Min ‘Adzaabil Qabri wa azabinnar.
Takbir
Ketiga
Pada takbir yang ketiga ini membaca do’a untuk jenazah,
Diantara lafaznya yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
Sallam dalam sebuah hadits:
اَللّهُمَّ
اغْفِرْ لِحَيِّنَا, وَمَيِّتِنَا, وَشَاهِدِنَا, وَغَائِبِنَا وَصَغِيْرِنَا,
وَكَبِيْرِنَا, وَذَكَرِنَا وَاُنْثَانَا, اَللّهُمَّ مَنْ اَحْيَيْتَهُ مِنَّا
فَاءَحْيِهِ عَلَى ْلاءِسْلاَمِ,وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى
اْلاءْيْمَانِ, اَللّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا اَجْرَهُ وَلاَ تُضِلَّنَا بَعْدَهُ.
Allahummagfir lihayyina, wa mayyitina, wa
syaahidina, wa ghoibina, wa shogiirana, wa kabiirina, wa zaakirina, wa untsana.
Allahumma la tahrimna ajrahu, wala tudillana ba’dahu.
Artinya:
Ya Allah, ampunilah orang yang hidup dan mati diantara kami, yang hadir
disini dan yang tidak hadir, yang besar dan yang kecil, yang laki-laki dan perempuan.
Ya Allah, siapapun yang Engkau hidupkan dirinya dalam Islam. Dan siapapun yang
Engkau matikan diantara kami, matikanlah ia dalam Iman. Ya Allah, jangan Engkau
halangi kami mendapatkan pahala seperti yang diperoleh orang ini,dan janganlah
Engkau sesatkan kami setelah kematiannya.
Takbir
Keempat
Takbir
yang ke empat, membaca doa yang berbunyi :
Allahumma Laa Tahrimna Ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfirlana wa lahu.
Salam
Selanjutnya
mengucapkan sala. Seperti biasa
dilakukan dalam shalat-shalat yang lain dengan mengucapkan:
أَلسَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ الله
[1] Bila engkau berdiri untuk sholat, sempurnakanlah wudhu’mu, kemudian
menghadaplah ke kiblat, lalu bertakbirlah. (HR. Bukhari, Muslim dan Siraj).
[2] Rasulullah Saw biasa mengangkat kedua tangannya setentang bahu jika hendak
memulai sholat, setiap kali bertakbir untuk ruku’ dan setiap kali bangkit dari
ruku’nya. (Muttafaqun ‘alaihi).
[3] Beliau meletakkan kedua tangannya di atas dadanya. (Hadits diriwayatkan
oleh Al Imam Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah, Ahmad dari Wail bin Hujur).
[4] Tidak
dianggap sholat (tidak sah sholatnya) bagi yang tidak membaca Al-Fatihah. (Hadits Shahih
dikeluarkan oleh Al-Jama’ah: yakni Al-Imam Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud,
At-Tirmidzi, An-Nasa-i dan Ibnu Majah).
[5] Bila
Nabi selesai membaca Al-Fatihah (dalam sholat), beliau mengucapkan amiin dengan
suara keras dan panjang. (Hadits shahih dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Abu Dawud)
[6] Bahwasanya shallallahu ‘alaihi wa sallam (ketika ruku’) meletakkan kedua
tangannya pada kedua lututnya. (Hadits
dikeluarkan oleh Al Imam Al-Bukhari dan Abu Dawud)
[7] Dari
Ibnu ‘Abbas berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Aku
diperintah untuk bersujud (dalam riwayat lain; Kami diperintah untuk bersujud)
dengan tujuh (7) anggota badan; yakni kening sekaligus hidung, dua tangan
(dalam lafadhz lain; dua telapak tangan), dua lutut, jari-jari kedua kaki dan
kami tidak boleh menyibak lengan baju dan rambut kepala. (Hadits dikeluarkan oleh Al-Jama’ah).
[8] ‘Barangsiapa bertasbih (mengucapkan سُبحان الله) 33 kali, bertahmid (mengucapkan الحمد لله) 33 kali, dan bertakbir
(mengucapkan الله
أكبر) 33 kali, itu semua berjumlah 99,
kemudian sempurnanya 100 dengan mengucapkan: ((Tidak
ada sesembahan yang haq (benar) diibadahi kecuali Allah satu-satu-Nya, tidak
ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kekuasaan dan milik-Nya pula segala puji,
dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu)), Niscaya
akan diampuni dosa-dosanya, walaupun sebanyak buih di lautan’. (HR.Muslim no. 597)
Catatan: Cara
menghitung Tasbih, Tahmid dan Takbir yang dicontohkan Rasulullah Shallallahu
‘Alayhi Wa Sallam adalah dengan jari-jemari. Sebagaimana telah dijelaskan oleh
shahabat Yasiirah (Lihat Sunan
Abu Daud no. 1501 dan Sunan At-Tirmidzi no. 3486)
라이트닝 룰렛【VIP】WG98.VIP】 10cric 10cric 온라인카지노 온라인카지노 717Asian Bola Review: Bet $1 Get $100 Sign Up Bonus
BalasHapus